Pada kali-linux yang menjadi default-browser adalah iceweasel(sepertinya sih dari firefox juga silahkan cek disini ) .
Jadi gimana nih kalau kita ingin menjadikan chrome sebagai browser-defautntya?
Lakukan langkah-langkah berikut :
1. Masuk ke terminal sebagai superuser
# su
# password : ...
2. lalu ketikkan
# ln -s /usr/lib/mozilla/plugins /opt/google/chrome/plugins
dan chrome pun menjadi browser-default anda
referensi :
https://forums.kali.org/showthread.php?17890-How-to-make-Chrome-your-default-browser-in-Kali diakses 10 januari 2014
Pagi ini dikala
hatiku merasa galau akan urusan dunia yang tak ada habisnya, kucoba dengar MQFM
Pagi, “sudah lama rasanya aku tidak mendengar
ilmu menjaga hati“..begitu pikirku(sedikit alay gapapa kan hehe…) . Begitu saya
setel radio channel MQFM, terdengar
suara Aa Gym sedang berceramah tentang Allah yang maha membolak-balikkan hati.
Tapi bukan hal itu yang ingin saya tuliskan disini(karena begitu singkat), saya
ingin menuliskan ceramah selanjutnya(dengan sedikit pengubahan), yakni penyebab
kotornya hati oleh Ust. Fahruddin , semoga ilmu yang beliau sampaikan
dapat kita amalkan, berikut ulasannya….
Kebersihan hati
adalah harta terbesar. Betapa tidak , selain hati yang bersih menjadi jalan
mengenal Allah, hati yang bersih juga dapat menjadi (jalan) penuntun kita untuk
terus berbuat baik.
Mengapa demikian?
Jika tubuh
diandaikan sebuah kerajaan, maka hati adalah raja , sedangkan anggota tubuh lain
(tangan, kaki, mata dan lain sebagainya ) adalah pasukan. Ketika raja
memerintahkan “ pasukan serang daerah tersebut !! “, pasukan pun menyahut “siap
raja !!” hal yang sama terjadi pada tubuh, ketika hati memerintahkan “mata ,
lakukan observasi mendalam ke perempuan cantik disana !”, maka mata pun akan mematuhi perintah hati.
Ketika hati memerintahkan “tangan , ambil Al-Quran dimeja itu dan mata, mulut
baca dan hapalkan !”, maka tangan dan
mata serta mulut pun akan mematuhi perintah hati.
Nah dengan hati
yang bersih kita akan cenderung untuk berbuat hal-hal yang disukai Allah
sebagaimana hati yang kotor akan membuat kita cenderung untuk berbuat buruk.
Maka penting sekali bagi kita untuk menjaga kebersihan hati, yakni dengan cara menghindari
sebab-sebab kotornya hati, Apa saja itu?
Berikut sebab-sebab
kotornya hati
1.
Melakukan
dosa berkali-kali.
Jangan
sampai terbenak dalam pikiran kita, “saya berbuat dosa berkali-kali pun tidak
apa-apa, kan Allah maha mengampun”, yah memang sih Allah maha pengampun tapi
dengan kita membiarkan diri kita berbuat maksiat berkali-kali akan menyebabkan hati kita menjadi mati .
Hati yang mati tidak akan peka dengan dosa, ia tidak akan merasakan penyesalan
ketika melakukan dosa dan ini sangat berbahaya.
2.
Tidak
mengamalkan Ilmu yang didapatkan.
Contohnya
kita sudah mendapatkan ilmu bersedekah, tapi tidak kita amalkan karena takut
miskin. Contoh lainnya kita sudah mengetahui keutamaan membaca Quran (pahala
yang dikali sepuluh tiap satu huruf Al-quran ),
tapi tetap saja kita jarang membaca Quran. Hati kita pun akan menjadi
kotor jika kita tidak mengamalkan ilmu yang sudah kita dapatkan.
3.
Beramal
tidak ikhlas karena Allah.
Definisi
ikhlas para ulama yakni “menyembunyikan kebaikan kita sebagaimana kita menyembunyikan
keburukan kita…”, hal itu dilakukan jika kita beramal diketahui orang lain
membuat kita tidak ikhlas, maka kita harus menyembunyikan amal kita, jika
tidak, maka silahkan beramal dengan dilihat orang lain. Keikhalasan sangatlah
penting ini karena Allah hanya menerima amal yang dilakukan karena diri-Nya.
4.
Kurang
syukur kepada Allah.
Salah
satunya tidak menggunakan nikmat Allah sesuai perintah Allah. Mata lebih sering
digunakan untuk menonton hal-hal yang tidak penting dibanding tilawah, kaki
lebih sering digunakan untuk jalan-jalan ke mall daripada ke majelis ilmu dan lain
sebagainya.
5.
Tidak ridha
dengan takdir Allah.
Kita
ridha saja menjalani episode apapun yang telah ditetapkan oleh Allah . Jika
kita tidak kaya, yah tidak apa-apa , miskin dan kaya sudah ada ketentuannya masing-masing,
tidak mungkin semua orang menjadi kaya, kalau semuanya kaya siapa yang dapat
peran petugas kebersihan, satpam dan lain sebagainya ? Semua sudah berbagi
peran yang telah ditetapkan oleh Allah, tidak apa-apa kok, hidup didunia cuman
sementara, jalani aja…
Seperti itulah
ulasan Ust Fahruddin mengenai kiat menjaga kebersihan hati, semoga kita dapat terus
berjuang untuk membersihkan hati dan menjaga kebersihannya hingga ajal
menjemput kelak !! aamiin..
Referensi :
Kajian MQPagi di
MQFM Bandung 4 januari 2013